Darmediatama.com – Fashion adalah salah satu bidang yang selalu berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Fashion tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga mencerminkan gaya hidup, identitas, dan nilai-nilai seseorang. Di tahun 2030, fashion diprediksi akan semakin beragam dan inovatif, sejalan dengan tema Co-Exist yang diusung oleh Indonesia Fashion Chamber.
Co-Exist adalah tema yang menggambarkan bagaimana manusia harus dapat hidup berdampingan dengan sesama manusia dan makhluk hidup lain, serta dengan alam dan teknologi. Tema ini muncul sebagai respons terhadap dampak pandemi covid-19 yang telah melanda dunia selama beberapa tahun terakhir, yang menyadarkan manusia akan pentingnya saling membantu, berkolaborasi, dan terinspirasi dari berbagai hal.
Berdasarkan tema Co-Exist, terdapat empat kelompok konsumen yang memiliki karakteristik dan preferensi fashion yang berbeda, yaitu:
The Survivors:
- The Survivors: Mereka adalah orang-orang yang berupaya keras untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan dan kesulitan. Mereka optimis, kreatif, dan adaptif. Mereka memilih fashion yang praktis, fungsional, dan multifungsi. Mereka juga menyukai fashion yang ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang, organik, atau biodegradable. Warna-warna yang dominan adalah warna-warna netral, seperti abu-abu, hitam, putih, dan coklat.
The Soul Searchers
- The Soul Searchers: Mereka adalah orang-orang yang mencari keseimbangan hidup dengan alam. Mereka beralih ke gaya hidup yang lebih alami dan sehat. Mereka memilih fashion yang nyaman, santai, dan natural. Mereka juga menyukai fashion yang terinspirasi dari budaya lokal, etnik, atau tradisional. Warna-warna yang dominan adalah warna-warna alam, seperti hijau, biru, kuning, dan merah.
The Saviors
- The Saviors: Mereka adalah orang-orang yang memiliki empati tinggi terhadap sesama manusia dan makhluk hidup lain. Mereka aktif berkontribusi untuk membantu mereka yang membutuhkan. Mereka memilih fashion yang berani, ekspresif, dan unik. Mereka juga menyukai fashion yang memiliki pesan sosial, politik, atau kemanusiaan. Warna-warna yang dominan adalah warna-warna cerah, seperti pink, ungu, oranye, dan magenta.
he Self Improvers
- The Self Improvers: Mereka adalah orang-orang yang terus belajar dan berkembang. Mereka melek teknologi dan bersemangat bereksplorasi di dunia digital. Mereka memilih fashion yang modern, futuristik, dan inovatif. Mereka juga menyukai fashion yang menggunakan teknologi canggih, seperti smart wearables, augmented reality, atau metaverse. Warna-warna yang dominan adalah warna-warna metalik, seperti silver, gold, bronze, dan copper.
Fashion di tahun 2030 diprediksi akan menjadi lebih beragam dan inovatif, sejalan dengan tema Co-Exist. Fashion tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga mencerminkan gaya hidup, identitas, dan nilai-nilai seseorang. Fashion juga menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi dengan sesama manusia dan makhluk hidup lain, serta dengan alam dan teknologi